Hujan
deras menusuk-nusuk permukaan bumi. Terlihat banyak orang berteduh di toko-toko
tepi jalan. Terlihat gadis kecil dengan basah kuyup berlari ingin berteduh di
salah satu toko tepi jalan. Bajunya yang dekil menjadi basah dan kotor terkena
cipratan-cipratan air dari mobil-mobil yang melintas seperti kuda. Wajahnya pucat.
Ia memeluk bonekanya. Kemana orang tuanya ? Entahlah. Yang terlihat bersamanya
hanyalah sebuah boneka Teddy Bear berwarna cokelat dengan pita dikepalanya.
Keadaan boneka itu juga tidak jauh berbeda dengan gadis kecil itu.
Sambil
menunggu hujan reda, ada beberapa orang mampir ke sebuah warteg tempat berteduh
untuk sekedar menghangatkan badan dengan meminum secangkir kopi hangat. Ada
pula yang asik dengan handphonenya sambil bercekikikan ria. Tetapi gadis kecil
itu hanya duduk terdiam di teras toko dengan memeluk bonekanya, mencoba untuk
tertidur. Ada beberapa orang yang berteduh merasa kasihan kepadanya, namun ada
juga yang cuek dan menganggap seolah tak ada gadis tersebut disana. Ia
tertidur, dengan wajah yang menyimpan berbagai pilu dan perut yang mencoba
bertahan dari rasa lapar.
Dua
jam berlalu, hujan perlahan mengendurkan serangannya kepada bumi, diantara
selipan-selipan awan muncul pelangi nan indah yang menghiasi langit. Satu
persatu orang yang berteduh mulai meninggalkan toko-toko di tepi jalan itu dan
meneruskan aktifitasnya yang terkendala hujan. Deru motor yang sedang dipanasi
kian lama kian banyak dan kencang, membuat gadis kecil itu terbangun dari
tidurnya. Bajunya tetap kotor, namun sudah lebih hangat dari sebelumnya. Ia
terkesima menatap langit berhiaskan pelangi. Raut wajahnya berubah mejadi riang
dan gembira melihat betapa jelasnya pelangi saat itu, semua, iya semua raut
pilu yang ada diwajahnya ketika tidur seolah terhapus. Ia masih berdiri
ditempat ia tidur tadi. Senyumnya merekah layaknya bunga Morning Glory dengan
warna yang merah merona.
Air
memang masih turun rintik-rintik dari langit. Tetapi langit sudah terlihat
lebih terang dari sebelumnya, lebih segar dari sebelumnya.
Siapakah gadis
kecil itu ? dia adalah hati. Ketika suasana sedih menerpa kita, hati tampak
dekil penuh kotoran-kotoran luka. Lalu, apakah boneka itu ? Boneka itu adalah
diri kita. Ketika suasana kita sedang dingin hati mencoba mencairkan suasana
dengan kehangatannya. Hati, sesuatu yang sangat mempengaruhi kehidupan
seseorang. Hati dan kehidupan sesutu yang sangat sulit dipisahkan. Bila hati
bersedih, sakit, membuahkan air mata menyebabkan kita bersedih dan sakit,
begitupun sebaliknya ketika hati bahagia, keadaan diri kita akan menampakkan
kebahagiaan yang dirasakan hati. Tidak harus meloncat-loncat atau bergelayutan
seperti monyet menemukan kebun pisang. Tetapi bisa tampak dari senyum yang tulus
dan dalam, ekspresi mata juga dapat menambah kesan bahagia yang tercipta.
Ada yang
sangat ingin dan mencoba untuk menyembuhkan perasaan hati yang kotor dan
tersayat luka. Tapi, apa daya, mereka tak dapat berbuat apa-apa , sebisa mereka
berusaha keras memulihkan kondisi hati yang sudah rapuh diterjang berbagai
luka, mereka tidak akan bisa. Kecuali , jika hati itu disentuh oleh orang dengan sentuhan tulus, lembut , perlahan hati
akan mulai merasa nyaman, tetapi hati itu tetaplah hati yang rapuh.
Ada juga orang
yang dengan kemunafikannya berusaha tidak menganggap hati itu, ia merasa hati
adalah salah satu hal yang tidak penting dan menghambat kegiatannya. Mereka
telah diperbudak oleh hawa nafsunya, dan logika. Perasaan hati dan logika hal
yang sangat bertolak belakang. Perasaan hati tak dapat dimengerti logika.
Mereka lebih memilih logika daripada hati. Hati mereka tertidur tak tau kapan
akan bangun. Hati mereka tidur dengan sejumlah luka dan pilu dimasa lalu yang
membuat mereka membenci hati dan membenci kesedihan. Hatinya menahan lapar akan
kasih sayang yang sudah lama tidak mereka rasakan. Tapi, sekali lagi , dengan
kemunafikan mereka , mereka lebih mementingkan logika daripada hati.
Dibalik semua
kesedihan, semua permasalahan hidup, semua kesedihan hati perlahan-lahan akan
mengendur seiring berjalannya waktu. Badai pasti berlalu bukan ? Begitu juga
dengan kesedihan. Dibalik segala macam kesdihan terselip secercah kebahagiaan.
Masalah selalu datang bersamaan dengan solusi. Jangan terpaku dengan berbgai
kesedihan dan permasalahan yang kita hadapi tapi, teruslah mencari dimana
kebahagiaan dan solusi itu terselip. Dan kita akan merasakan betapa senangnya,
betapa bahagianya kita ketika menemukan solusi dan kebahagiaan tersebut setelah
berbagai perjuangan yang kita lakukan. Seperti upil yang menganggu hidung kita,
jangan terpaku dengan kesusahan kita saat bernafas, tetapi carilah, carilah
dimana upil itu terselip. Ketika berhasil keluar kita akan senang, saking
senangnya ada yang ingin membagi upil itu kepada orang lain.
Tapi kenapa
orang lain itu tidak mau , dan malah lari kejijikan ? Gak perlu gue jawab kan ?
:D
Analogi yang bagus...
ReplyDeleteSetiap masalah selalu datang bersamaan dengan solusinya.. Setujuuuuuuu...
Wahh salam kenal ya.. Semangat terus ngeblog nya... :)
Haha makasihh ka :))
DeleteOke salam kenal juga.. sippp '-')9
wah, keren. ada nilai moralnya.
ReplyDeletekeep writing ya
btw, kunjung balik ya
Thankss :))
DeleteSip. ditunggu aja yaa ....