Sumber : KLIK SINI |
Lautan membentang luas, memberi
nuansa kenyamanan dibawah teriknya Matahari. Dua ekor semut hitam besar, saling
kebingungan dan terjebak diatas sebatang kayu yang membawa mereka pergi sampai
ketengah laut. Semut tak mengenal kata lelah, tidak seperti manusia. Mereka
berdua terus menerus berusaha mengarahkan sebatang kayu kecil yang mereka
tumpangi untuk kembali kedaratan. Ombak yang lumayan besar, membuat usahanya
nampak gagal. Kedua semut itu adalah suami-istri. Mereka berniat mencari
makanan untuk anaknya disarang kerajaan semut. Bercucuran air mata yang
dikeluarkan mereka bukan malah membuat mereka jatuh, dan meratap, justru
membuat mereka semakin kuat dan kuat. Entah ada dimana mereka, mereka hanya
ingin sampai didaratan, selebihnya mereka akan pikirkan nanti.
Semut betina terdiam, tak
biasanya seekor semut terdiam. Semut jantan tampak heran namun ia tetap terus
berusaha mengendalikan sebatang kayu kecil yang mereka tumpangi. Hari mulai
senja, semut betina sangat menyukai saat-saat senja seperti ini, di laut. Ia
menikmati detik demi detik saat senja berlangsung. Semut jantan yang sedari
tadi bingung, mencoba menoleh kearah semut betina lihat, matanya terfokus pada
sang surya yang perlahan-lahan turun, cahayanya yang seolah menghipnotis kedua
semut itu menjadi tunduk, diam, dan menikmatinya.
Sementara itu, sebatang kayu
kecil terus melaju menyisir lautan. Tanpa mereka sadari, kedua tangan mereka
saling menggenggam, seolah tak ada yang mau terpisahkan. Dalam indahnya senja,
mereka berjanji akan selalu bersama apapun yang akan terjadi, selalu berusaha
bersama, demi anak mereka, demi keluarga, demi cinta mereka.
Sang surya sudah hampir
meghilang, cahayanya perlahan-lahan redup. Namun kedua semut itu masih
menatapnya dengan penuh harap untuk bisa menemui daratan. Kayu kecil yang mereka tumpangi bergetar dan
hampir membuat kedua semut tersebut jatuh. Dari bawah laut, terlihat sebuah
cangkang kuat yang tak sengaja menabrak kayu kecil. Kura-Kura. Kura-kura harus
segera mengecek telurnya dipantai, dia khawatir telat, dan tak sengaja menabrak
kayu kecil yang diatasnya terdapat dua ekor semut hitam. Kura-kura merasa
bersalah karena hampir membuatnya jatuh, dan bisa saja mereka mati tenggelam.
Oleh karena itu, Kura-kura akan melakukan sesuatu apapun yang kedua semut itu
mau. Tanpa basa-basi kedua semut itu memberitahu kura-kura akan keinginannya
untuk kembali kedaratan. Sesuai dengan tujuannya kepantai, kura-kura mengiyakan
permintaan kedua semut hitam itu dan mulai mendorong kayu kecil tersebut
bersamanya, menuju pantai.
Terkadang kita hanya butuh
beristirahat setelah apa yang sudah kita usahakan. Tidak selamanya pasrah itu
malas. Tapi pasrah itu adalah keadaan yang harus ada setelah berbagai usaha
kita. Dunia ini ada yang menciptakan, semua yang ada didunia ini ada yang
menciptakan. Sebagai makhluk yang diciptakan kita hanya dapat berusaha-dan
berusaha lalu pasrah karena Allah yang akan memutuskan hasil. Percayalah
pertologan-pertolongannya akan datang, kapanpun dimanapun, setelah kita
berusaha. Pertolongan yang sama sekali tidak kita duga.
:'(
ReplyDeleteMengapa kau menangis ? :'( #eeaaa
DeleteTerdiam setelah melakukan suatu usaha? Apa itu maksudnya menunggu hasil usaha kita terwujud?
ReplyDeleteYap. benar.. tapi sembari menunggu kita juga mengawasi semua proses apakah sudah benar atau belum.. introspeksi.. u.u
DeleteTidak semua pasrah itu malas. dan tidak semua malas itu gampang.. kadang menjadi malas untuk suatu kebiasaan aja, harus berpikir dua kali. termasuk pasrah tadi.. :)
ReplyDeleteBenerr ! :)
DeletePunya mu vis.today : 21
ReplyDeletepages :3551
Alhamdulillah punya q :Vis.today : 203
Pages :5713
http://forumfbgameshack.blogspot.com/
Alhamdulillah :)
Delete