“Hidup
ini bukan hanya tentang satu atau dua orang, melainkan banyak orang”
Handphone
Mira tak kunjung menerima balasan SMS dari Fadlan. Ia tetap melihat kearah
Handphonenya terus menerus menunggu sebuah balasan, balasan yang ia harapkan
tentunya. Dia benci berfikiran negatif tentang Fadlan, dia benci ketika fikiran
negatif itu terus-menerus menghanyutkannya.
“Kenapa
sih, selalu aja gini. Kenapa aku terus yang salah ? Aku butuh kamu tau, Pliss
bales”
Mira
mulai berbicara dengan ar mata yang tanpa ia sadari sudah membasahi pipinya
yang imut ini. Dadanya sangat sesak, bukan, bukan karena bajunya kekecilan tapi,
karena perasaan sakit yang dia rasa sudah menusuk hati.
Mira
masih terisak didalam kamarnya, padahal esok hari dia akan melaksanakan Try Out,
tau kan ? latihan UN lho. Memang sangat
sulit belajar tanpa adanya semangat yang biasa dilontarkan Fadlan kepadanya.
Semua kesedihan Mira adalah tentang Fadlan, Fadlan, dan Fadlan.
Mira
seperti tidak memperdulikan Rio yang selalu menyempatkan waktunya untuk Mira,
memperhatikan Mira. Karena Fadlan
seperti tak memperdulikannya, Mira beranggapan tak ada yang peduli padanya juga
? Lalu bagaimana dengan Rio ? Yang dilakukan Rio ?
Rio gak
habis pikir, mikir aja ga abis-abis. Rio bingung, apalagi yang harus dia
buktikan kepada Mira ? semua yang dia buktikan tidak Mira perdulikan. Bak,
sampah di tempat sampah. Sia.sia.
“Apa
aku sejahat ini ? sampai-sampai tidak diperdulikan sama dia ?”
Hati
Rio ikut terluka, ia tidak apa-apa sebenernya jika tidak diperdulikan. Tapi,
melihat Mira sedih cukup membuat hatinya juga tercabik-cabik. Rio mikir, gimana
rasanya jadi ayam ya ? hatinya dijadiin makanan, dimasak, dipotong, dimakan,
dikoyak. “AAAKKKKKKK” Seketika Rio pun teriak tak kuat memikirkan semua itu.
Mira
selalu bersikap dingin kepada Rio, Mira tak pernah mau menceritakan apa yang
dia rasakan kepada Rio. Hanya karena dia takut percaya sama seseorang yang dulu
membocorkan rahasianya, meskipun itu bukan Rio, Mira tetap takut.
Mira
kehilangan penyemagat dirinya sekarang, jauh sebelum itu Rio sudah kehilangan
penyemangatnya juga, yaitu Mira. Dunia ini mulai laparr, mulai laparr...
Pikiran
Mira berputar-putar, lalu pusing karena Mira mencoba menirukan gerakan
gangsing. Tingkahnya mulai aneh, dibantu kacamata hantunya, Rio melihat beban
Mira yang sangat besar, namun Mira tetap tak mau membaginya, menceritakannya
kepada siapapun, termasuk Rio. Rio kesal karena Mira tak mau membagi
masalahnya, namun karena takut Rio akan menambah masalah Mira, Rio memilih
mengalah.
Mira
merasa bahwa dirinya sendirian saja. Padahal ada banyak orang yang selalu
stand-by didekat Mira, ketika Mira sedih, termasuk Rio. Rio bingung, entah kenapa dia selalu bingung,
kenapa dia selalu mengalami cinta segitiga dengan Mira, selalu dengan Mira, dan
selalu segitiga , kenapa gak lingkaran ? persegi ? kenapa harus segitiga ?
Rio Cuma
pengen, Mira sadar kalo dia(Rio) akan selalu ada ko buat Mira. Rio mau Mira
sadar kalo dialah cowok yang selalu menyukainya,
tersipu melihat dirinya. Rio mau Mira sadar, kalau dirinyalah yang selalu
menantinya. Entah kapan hal itu akan terjadi, sekarang Rio Cuma mau Mira
bahagia, ga masalah sama siapa itu. Walaupun begitu Mira tetap saja menyimpan
bebannya dengan sangat rapi, menyakiti dirinya sendiri, itulah yang Rio
sesalkan. Seberapapun usaha Rio untuk Mira, tidak terlalu berarti apa-apa
bagi Mira. Tetap Fadlan yang muncul disetiap tweet terbaru Mira, tetap foto
Fadlan yang terpampang diheader twitter Mira. Dan yang paling mainstrream
adalah tetap akun Fadlan yang tercantum di Bio Twitter Mira.
Terkadang
orang sedih karena sendirian, orang terbebani karena sendirian. Beras satu
karung kalo diangkat agak berat, tapi coba diangkat berdua ? ga berasa kan ?
dorong mobil emang berat kalo sendiri, coba kalo rame-rame, ? gak berasa kan ?
Berbagi itu gak harus bahagia aja ko, berbagi masalah sama orang yang bisa
bantu kita juga gapapa, asalkan pas kita bahagia, kita ga lupa membagi
kebahagiaan itu ke dia. Hidup lebih indah jika bersama-sama, bukan begitu ? ^^
Hehehe perempuan kan (katanya) bertingkah sesuai sama perasaan. Jadi ya.. kadang-kadang kalo lagi sayang sama orang, ngga merhatiin sekitarnya deh. Mungkin Rionya kurang nunjukin rasa sayangnya.
ReplyDeleteOh iya, ini ceritanya mirip sama tulisan terakhirku. Hahaha bisa nih digabungin :))
iya juga sih, mungkin ><
Deletegabungin yuk ! hehe :))
Post yang cakep, jadi sadar nih...
ReplyDeleteBaguslah hehe :)
DeleteDunia ini luas ko, banyak yang peduli kita, tanpa kita sadarin...
Sabar ya Rio. Hahha. Komen apaan :D
ReplyDelete