Bunyi-bunyi
yang tercipta oleh angin yang bergesekan dengan rumput-rumput di taman ini
sangat menenangkan Rama yang tengah menggambar abstrak dibawah pohon. Pohon ini
bukan pohon kramat atau apapun itu. Sebenarnya tak ada yang istimewa di pohon
ini. Tapi, dipohon inilah tempat pertamakali Rama mengajak kencan Ayu. Iya Ayu,
mantan pacar Rama. Mereka putus sekitar 1 semester yang lalu. Rama selalu
menyalahkan dirinya tentang hal ini. Dia bilang kalo dia sangat bodoh. Dia
sangat jahat. Bukankah itu tak akan membuat keadaan menjadi lebih baik ? Kini
Ayu menyayangi orang lain. Orang yang menurut Ayu sangat jauh lebih baik
daripada Rama. Sepertinya semua hal, kenangan-kenangannya sudah berubah.
Berubah menyakitkan.
Rama
tahu kalo hatinya sangat tersiksa. Hancur. Dia masih saja ingin bertahan. Masih
tak ingin perasaan sayangnya kepada Ayu menghilang. Belum cukup mandiri untuk
mencari semangat yang baru. Ya Ayu, adalah semangatnya Rama.
Rama
menarik nafas, mencoba untuk melupakan semua rasa sakitnya. Walau hasilnya
nihil. Terlihat beberapa anak sedang bermain sepak bola disisi taman yang lain.
Hari ini hari sabtu. Waktu dijam Rama menunjukkan pukul 16.40. Hampir maghrib,
berarti hampir sabtu malam. Ayu tak kunjung datang. Rama memang tak memberitahu
Ayu supaya ia datang. Karena Rama gak mau Ayu datang karena diminta. Rama mau
Ayu datang sendiri. Itu sangat konyol. Bagaimana mugkin seseorang datang dengan
sengaja tanpa diminta. Mungkin jika ada hal seperti itu, hanya ada didalam film
atau cerita fiksi.
Gambar
Rama hampir selesai. Dulu saat mereka berdua kencan disini, mereka sama-sama
menggambar. Rama tahu kalau Ayu sangat menyukai saatsaat itu—dulu.
Dulu
ditempat ini mereka berdua menggambar bersama. Rama selalu menggambar Abstrak
yang kadang-kadang tidak ada maknanya. Tapi Ayu selalu membuat sketsa diri
mereka berdua yang duduk berdua ditaman ini. Rama sangat menyukai gambaran Ayu
itu. Setelah masing-masing dari mereka selesai, mereka bertukar gambar. Saling
tatap satu sama lain. Selalu saja gelak tawa yang keluar ketika Ayu melihat
hasil gambaran Rama. Rama selalu mendapatkan coretan spidol dipipinya. Itu
memang sangat menyenangkan. Tapi sekarang terasa menyakitkan. Menyakitkan
karena Rama tahu kalau Ayu sudah menyukai orang lain. Ayu bersama orang lain.
Nama Rama di bio twitter Ayu sudah diganti dengan inisial orang yang Ayu
sayang, sayang banget. Tapi di bio twitternya Rama masih tercantum jelas nama
Ayu. Ngenes.
Semenjak
mereka berpisah Rama masih ketempat ini. Selalu menggambar seperti saat ini.
Setiap ketaman ini. Rama selalu membawakan dua lembar kertas HVS, seperti saat
Ayu masih bersamanya ditempat ini.
Gambar
Rama telah selesai. Sebelum ia menolehkan pandangannya ketempat kertas HVS yang
dibawakannya untuk Ayu. Ia selalu memejamkan matanya terlebih dahulu, dan
berharap kalau kertas HVS itu sudah terisi dengan gambar yang dibuat Ayu. Tapi,
sekali lagi Ayu tidak ada disana, Ayu tidak bersamanya. Ketika Rama menolehkan
pandangnnya. Selalu kertas HVS kosong yang ia dapati. Tapi tak apa, ia membawa
pulang kertas HVS kosong itu, menukarnya dengan hasil gambarannya. Seperti yang
ia lakukan dulu bersama Ayu. Beberapa lembar kertas HVS kosong sudah memenuhi
kapasitas tasnya. Rama mencoba tersenyum saat memasukkan kertas HVS kosong itu
kedalam tasnya, dan pergi meninggalkan taman itu.
“Akankah
esok Ayu datang ?”
wah rama hatinya kaya olga aja. hancur hatiku
ReplyDeletekoment balik ya ?
http://musikanegri.blogspot.com/2014/04/gunongan-bukti-cinta-sultan-kharismatik.html
itu mah lagunya olga yaa ><
Deleteoke ditunggu yaa~
Alurnya bagus! Suka cerita yang endingnya menggantung begini, bikin penasaran :D
ReplyDeleteHahaha Makasih ya :D
DeleteIni juga baru belajar bikin yang endingnya penasaran ><
permisi, izin minta gambar kertas kosongnya ya :) makasih
ReplyDeleteSilahkan :)
Delete