Sep 30, 2013

Vovo dan Ling yang Setia.


Kira-kira seperti inilah keadaanku ketika dipangkuan Ling.


                  “BRUKKKKK!!!” suara tubuhku yang terlempar keatas kasur.
                Panasnya suasana kota Bekasi membuatku lelah sehabis bermain sepak bola dilapangan besar yang berada tak jauh dari rumahku. Aku lihat sekeliling kamarku, dan yapp! Aku menemukan Ling! Ling adalah sebuah bantal guling yang suka berguling O.o Aku langsung mengambilnya dari tumpukan bantal lainnya dan aku peluk dengan erat. Ling adalah guling yang sangat bersejarah untukku, bagaimana tidak dia telah menemani tidurku dari aku bayi hingga sekarang.
                “Ling, keringatku gak bau kan ?” tanyaku pada Ling.
                Ling tidak menjawab dan hanya bisa memelukku dengan erat, aku berpikir kalau jawabannya aku tidak bau keringat. Kalau aku bau keringat pasti dia sudah melepas pelukkanku dan menjauh, tapi dia malah semakin mendekat.
                “Oh iya Ling, temen kamu mana ? itu lho si Vovo , kemana dia ?” Tanyaku penasaran.
                “Ling ga mau kasih tau ah” Jawab Ling ketus dengan menatap sinis kearahku.
                “Kasih tau dong, emangnya ada apa sih ?” Tanyaku dengan keheranan.
                “Habis nanti kamu lupa sama aku kalo udah ketemu Vovo” Jawab Ling sedih.
                “Ya ampun, dikirain apaan, enggak lah kalian kan yang selalu nemenin aku” Ucapku meyakinkan.
                “Janji ga akan ninggalin Ling kalo ketemu Vovo ?” Tanya Ling.
                “Iya janji, mana Vovonya ?” Jawabku dengan penasaran.
             “Kemarin ibumu taruh diatas lemari buku tuh, di dalem tas” Ucap Ling sambil menunjuk ke atas lemari buku.
                Vovo adalah sebuah laptop. Bersama Ling dan Vovo aku bisa tidak kesepian jika malam minggu tiba, namanya juga jomblo. Dengan gayanya Vovo yang cool, wajar saja kalo Ling takut aku lebih mengutamakan Vovo dibanding dirinya.
                “Vovo, ayoo bangunnn kita berpetualang lagii!” Ucapku sambil menekan tombol On.
                “TEENGGGGNOONETTTTTTTTTTTTTTTT” Sapaan pertama Vovo kepadaku saat dia bangun.
                “Hoammm , senangnya bertemu kalian yah” Ungkap Vovo sambil mengusap matanya.
                Kami bertiga bercanda dan berpetualang dengan posisi kepalaku bersandar ditubuh Ling dan menghadap ke Layar Vovo. Aku dan Ling sangat senang karena Vovo mempunyai banyak sekali cara untuk membuat aku dan Ling menjadi terhibur. Vovo dapat bercerita, bernyanyi, bahkan bisa memainkan film-film keren.
                “TENEEEEEETTTTTTTTTTTTTTTTT” suara Vovo yang menandakan kalau dia sudah ngantuk.
                “Vovo jangan ngantuk dong, Aku dan Ling masih mau main sama Vovo nihh” Pintaku pada Vovo.
                “Iyaa Vovo jangan tidur duluuu, cepet ambil colokan penyegar Vovo sebelum dia ketidurna” Teriak Ling kepadaku.
                “Oh iyaaa... ini ini Vovo sebentar ya jangan tidur dulu” Ucapku sambil nyolokin charger Vovo.
                “TENGGGGGGGGGG” Teriak Vovo seperti baru bangun.
                “Maaf ya semuanya, aku bener-bener gak kuat lama-lama ><” Ucap Vovo merasa bersalah.
                Sebenernya aku yang salah seharusnya Vovo tidak bermain denganku lama-lama, karena Vovo ini rentan sakit, kemarin dia habis dari rumah sakit karena baterainya bocor. Seharusnya aku bersama Ling saja dan ikut tertidur.
                “Vovo, aku yang harus minta maaf, kamu emang ga boleh capek-capek, kamu kan habis dari rumah sakit” Sesalku pada Vovo
                “Sambil mengisi tenagamu, kamu tidur aja ya, aku dan Ling juga akan tidur kok, iya kan Ling ?” Ucapku perhatian.
                “Iya Vovo , kalo kamu kerumah sakit lagi kan kita ga ada yang hibur, apalagi kalo saat-saat Galau, gak ada yang hibur kita >< “ Tambah Ling merasa sedih.
                “Ada kamu aja aku masih bisa ngerasa galau apalagi ga ada kamu? Lebih-lebih dah” Ucapku sedih.
                “Yaudah aku tidur yah, inget kalian juga harus tidur, oh iya kalau udah begini aku hanya bisa tidur kalo dipencet tombol ‘Off’ yang disini”  Ucap Vovo menjelaskan.
                “Iya aku tau kok, selamat tidur ya Vovo, jangan hapus file-file seru ya, biar besoknya masih bisa kita lihat, dan jaga rahasia aku jangan sampai teman-temanku tau, okeh?” Bisikku pada Vovo.
                Vovo sudah tidur dengan lelapnya, saking lelapnya kao dia dibangun-bangunin ga akan bangun kecuali dipencet tombol ‘On’nya  #yaiyalah  
                Ling sudah menungguku di atas kasur, dengan rasa kantukku yang amat sangat ngantuk, aku pun berjalan perlahan-lahan ke arah kasur dan terbaring lemas. Seperti biasa aku memeluk Ling sangat erat.
                “Ling, bisa gak nanti bangunkan aku jam 4 ?” Pintaku pada Ling.
                “Hmmm.... bisa ko, tapi kenapa ? biasanya kan jam 6 ?” Tanya ling bingung.
                “Nanti aku ada Les sebelum masuk sekolah, gapapa kan ?” Jelasku pada Ling.
                “Berarti aku dan Vovo bakalan ditinggal lama dong sama kamu” Ucap Ling sedih.
                “Yaa kan aku udah kelas 3 SMP , kamu ngertiin aku ya Ling” Pintaku sekali lagi.
                “Yasudah, bisa nemenin kamu tidur aja aku udah seneng ko” Jawabnya dengan tersenyum.
                “Tidur yuk, udah malem ntar akunya kurang tidur” Ajakku pada Ling.
                Ling mengiyakan, dan aku tidur bersandar padanya. 

NB: Postingan ini diikutsertakan dalam Give Away di blog Oom Alfa

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment

Jangan lupa komentar ya. Komentar dari kamu penting lho buat kemajuan blog ini. Asalkan jangan nyepam yaa. Makasih udah baca ^o^)9

@RidhwaanKa